Prosesi lamaran pernikahan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh kedua mempelai beserta keluarganya. Pada saat ini, pihak keluarga pria secara resmi meminta pengantin wanita untuk memasuki tahap pernikahan. Biasanya, upacara lamaran dilakukan sekitar tiga hingga enam bulan sebelum hari pernikahan digelar.
Beragamnya tradisi pernikahan seringkali menimbulkan kebingungan saat menyusun konsep dan desain runtutan acara lamaran. Bahkan, ada garis besar acara yang dapat diterapkan pada aplikasi dengan kustom apa pun. Kenanga Puspita, selaku wedding planner dari Hilda by Bridestory, memberikan beberapa gambaran umum tentang penataan lamaran pernikahan yang umum dilakukan di Indonesia.
1. Kedatangan keluarga besar mempelai pria
Prosesi lamaran dimulai saat keluarga mempelai pria tiba di rumah mempelai wanita. Kemudian, pengantin wanita akan menyambut dan mengundang keluarga pengantin pria untuk masuk ke dalam rumah atau lokasi lain di mana peristiwa itu terjadi.
2. Pengajuan kiriman
Calon mempelai pria yang datang akan ditemani rombongan keluarga besar. Biasanya pihak keluarga calon mempelai pria membawa sesajen untuk diberikan kepada calon mempelai wanita.
Fotografi: Mindfolks
3. Pembukaan acara oleh pembawa acara atau MC
Tuan rumah akan mempersilahkan semua tamu yang hadir untuk duduk. Tuan rumah menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran semua pihak disertai doa. MC akan menjelaskan secara singkat urutan acara aplikasi. Biasanya juga ada sedikit nasehat dan cerita pendek tentang dua calon pengantin yang akan menikah. Kemudian, ia menanyakan tujuan kunjungan keluarga laki-laki ke kediaman keluarga perempuan.
4. Wakil calon mempelai pria menyampaikan maksud dan tujuannya
Pihak keluarga calon mempelai pria akan menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk melamar mempelai wanita. Kemudian, dia akan meminta kesediaan pengantin wanita untuk menikahi pengantin pria.
5. Wakil calon mempelai wanita menanggapi maksud dan tujuan calon mempelai pria
Prosesi lamaran dilanjutkan dengan jawaban dari perwakilan keluarga calon mempelai wanita. Kemudian juru bicara memanggil calon pengantin dan ayah calon pengantin menanyakan apakah anaknya bersedia melamar. Setelah itu calon pengantin memberikan jawaban, dan jika lamaran diterima, maka kedua calon pengantin saling memberikan tali cinta berupa cincin dan sesajen.
Fotografi: Morden
6. Perkenalan setiap keluarga
Acara lamaran dilanjutkan dengan sesi perkenalan untuk mempererat hubungan kedua keluarga. Pesta pengantin pria memperkenalkan setiap anggota keluarga yang hadir, dilanjutkan dengan perkenalan pihak pengantin wanita. Biasanya, sesi perkenalan keluarga lebih informal, disertai dengan tawa sebagai cara untuk saling mengenal dan mencairkan suasana.
7. Bacaan Doa
Prosesi lamaran ditutup dengan doa singkat agar segala perencanaan pernikahan dapat berjalan dengan lancar. Sholat dapat dipimpin oleh perwakilan dari keluarga atau pemuka agama.
8. Menyampaikan salam perpisahan dari mempelai pria
Sebelum mengakhiri acara lamaran, calon mempelai pria dan keluarganya berpamitan kepada keluarga besar calon mempelai wanita.
9. Berterima kasih kepada kedua mempelai
Setelah mempelai pria berpamitan, kedua mempelai mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan niat baik mempelai pria.
10. Pemberian hadiah kembali dari calon mempelai wanita kepada calon mempelai pria.
Calon mempelai wanita kemudian memberikan hadiah tersebut kembali kepada calon mempelai pria. Sesuai kesepakatan sebelumnya, pihak keluarga mempelai wanita memberikan bingkisan balasan yang juga berisi makanan atau kebutuhan sehari-hari bagi mempelai pria.
Fotografi: Morden
11. Bersikap ramah dan makan bersama
Sebagai bentuk perayaan berakhirnya proses lamaran, kedua keluarga menikmati makan siang atau makan malam bersama. Makanan ini juga merupakan kesempatan bagi para tamu untuk saling mengenal dan mengobrol lebih santai.
12. Sesi foto bersama
Foto bersama seluruh keluarga juga dilakukan sebelum mempelai pria meninggalkan kediaman calon mempelai wanita.