Makna dan Tata Cara Sungkeman dalam Pernikahan Adat Jawa

artikel sungkeman

Dalam tradisi Jawa, pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua insan, tetapi juga tentang menghormati dan merangkai restu dari dua keluarga besar. Salah satu momen paling sakral dan mengharukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa adalah sungkeman—sebuah ritual simbolis yang menyentuh hati, di mana sepasang pengantin bersujud di hadapan orang tua untuk memohon restu dan ampun.

Sungkeman bukan hanya prosesi, tapi bentuk manifestasi cinta dan kerendahan hati. Dalam momen ini, tak jarang air mata mengalir. Kata-kata menjadi bisu, tergantikan oleh pelukan, genggaman, dan tatapan penuh makna. 🌾🕊️

Makna Filosofis Sungkeman 🪔💛

Sungkeman melambangkan pengakuan tulus anak kepada orang tua: bahwa cinta dan kehidupan baru yang akan dijalani adalah buah dari didikan, kasih sayang, dan pengorbanan mereka. Ritual ini menjadi wujud rasa terima kasih, permohonan maaf, dan permintaan restu atas perjalanan rumah tangga yang akan dimulai.

Dalam budaya Jawa, sungkeman juga merepresentasikan nilai utama yaitu andhap asor—sikap rendah hati. Mempelai menunjukkan bahwa kebahagiaan mereka takkan sempurna tanpa keikhlasan hati orang tua. Sikap tunduk dalam sungkeman bukan simbol kelemahan, tapi justru kekuatan spiritual yang mengikat generasi.

Momen ini juga menjadi titik temu antara masa lalu dan masa depan. Saat sungkeman dilakukan, seolah waktu berhenti sejenak. Pengantin menengok ke belakang untuk mengenang masa kecil, dan sekaligus menatap ke depan untuk melangkah ke dunia baru bersama pasangan.

Tak jarang, dalam heningnya momen ini, hati yang kaku bisa luluh. Permintaan maaf yang tak pernah sempat terucap, rasa bangga yang selama ini dipendam, semuanya mencair dalam pelukan penuh doa. Sungkeman adalah bahasa cinta yang melampaui kata.

Tata Cara Sungkeman Adat Jawa 📜🌿

  • Pengantin mendekat dan duduk berlutut di hadapan orang tua.
  • Menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih. Biasanya dengan suara pelan atau bahkan tanpa kata, hanya lewat pelukan dan air mata.
  • Orang tua membalas dengan pelukan, nasihat, dan doa. Ini menjadi momen paling emosional dan spiritual.
  • Sungkeman dilakukan bergantian kepada kedua orang tua dari masing-masing mempelai.

Pakaian tradisional seperti kebaya dan beskap menambah nuansa sakral dan khidmat. Tidak ada musik keras—hanya gamelan lembut atau suara hening yang berdenyut pelan dalam ruang penuh haru.

Prosesi ini biasanya dilakukan setelah akad nikah atau midodareni, tergantung adat keluarga. Posisi duduk yang rendah mencerminkan kerendahan hati, dan menyentuh kaki orang tua adalah simbol penyerahan diri secara tulus.

Setiap gerakan dalam sungkeman memiliki makna: tangan yang menggenggam, dahi yang menyentuh lutut, bahkan air mata yang menetes. Semua menjadi bahasa tubuh yang menyampaikan pesan tanpa suara.

Tak hanya untuk orang tua, dalam beberapa keluarga, sungkeman juga dilakukan kepada kakek-nenek atau tokoh yang dituakan. Ini menegaskan bahwa restu adalah hal yang diwariskan lintas generasi.

Tips Menjalani Momen Sungkeman dengan Khidmat 💧🤍

artikel sungkeman

Luangkan waktu. Jangan terburu-buru atau hanya menjadikan sungkeman sebagai formalitas. Ini adalah saat kamu menyampaikan perasaan terdalam yang mungkin sulit diucapkan di hari-hari biasa. Hadirkan dirimu sepenuhnya.

Siapkan hati yang lapang. Momen ini bisa sangat emosional, baik untuk pengantin maupun orang tua. Tidak masalah jika kamu menangis—itu tanda cinta yang tulus. Tangisan di hari bahagia ini adalah bentuk syukur dan pengakuan.

Beri ruang bagi orang tua untuk menyampaikan pesan dan doa. Kadang mereka menyimpan banyak harapan dan perasaan yang ingin mereka sampaikan. Dengarkan dengan khusyuk, dan biarkan kata-kata mereka menjadi bekal dalam mengarungi rumah tangga.

Pilih fotografer yang peka menangkap momen candid dan tidak terlalu mengatur. Foto sungkeman yang natural bisa menjadi kenangan paling mengharukan dalam album pernikahanmu.

Jika perlu, rehearse ringan sebelum hari H, bukan untuk kaku, tapi agar kamu tahu urutan dan bisa lebih tenang saat sungkeman berlangsung. Semua akan terasa lebih mendalam bila kamu menjalaninya dengan keikhlasan.

Sungkeman & Undangan Digital: Simbol dan Sentuhan 📱💌

Kini, kamu juga bisa membagikan makna momen ini kepada tamu lewat undangan digital dari einvite. Sisipkan galeri foto atau video pendek yang merekam detik-detik sungkeman, agar para tamu bisa ikut merasakan hangatnya suasana tersebut.

Bayangkan satu halaman dalam undangan digital yang dikhususkan untuk momen sungkeman—disertai narasi singkat tentang maknanya, cuplikan audio gamelan, atau kutipan doa restu dari orang tua. Ini akan memberi pengalaman yang lebih mendalam bagi tamu.

Dengan teknologi, kamu bisa mengabadikan emosi dan nilai budaya dalam satu format yang indah. Bukan hanya kenangan, tapi warisan tradisi yang menyentuh lintas generasi.

Karena sejatinya, cinta itu tak pernah berubah bentuk—hanya cara kita merayakannya yang tumbuh dan beradaptasi. Dan sungkeman adalah salah satu bentuk cinta paling murni yang bisa kita bagi dalam sebuah perayaan yang penuh makna.


Artikel ini ditulis oleh tim einvite.id untuk mengabadikan nilai-nilai luhur dalam budaya pernikahan Indonesia, yang tak lekang oleh waktu dan tetap menyentuh hati lintas generasi.

Bagikan Arikel Ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on email

Artikel Terkait