Dalam tradisi Bali, pemilihan hari untuk melangsungkan upacara pernikahan sangatlah penting. Dengan memilih hari yang tepat, harapan akan pernikahan yang langgeng, bahagia, dan diberkati banyak anak bisa terwujud. Tradisi ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sasih Kadasa: Bulan yang Paling Baik untuk Pernikahan
Bagi yang tidak terburu-buru, menunggu Sasih Kadasa (bulan ke sepuluh dalam kalender Bali, sekitar bulan April) untuk melangsungkan pernikahan adalah pilihan yang sangat dianjurkan. Dalam tradisi padewasan Bali, Sasih Kadasa dianggap sebagai saat yang paling baik untuk melaksanakan upacara pernikahan. Penekun wariga dan penyusun kalender Bali, I Gede Marayana, menyebutkan bahwa ada lima sasih yang dianggap baik untuk melaksanakan upacara pernikahan, yaitu Sasih Katiga, Kapat, Kalima, Kapitu, dan Kadasa.
Makna Setiap Sasih dalam Upacara Pernikahan
- Sasih Katiga: Dikatakan bahwa menikah pada Sasih Katiga akan dikaruniai banyak anak (bala putra).
- Sasih Kapat: Dipercaya bahwa menikah pada Sasih Kapat akan membawa kekayaan (sugih rendah).
- Sasih Kalima: Menikah pada Sasih Kalima diyakini tidak akan kekurangan sandang pangan (kasidhanan amertha).
- Sasih Kapitu: Menikah pada Sasih Kapitu dipercaya bisa berumur panjang (rahayu dirgayusa).
- Sasih Kadasa: Menikah pada Sasih Kadasa diyakini bisa menikmati kesenangan dan kegembiraan sepanjang hidup (sukawinaya).
Di antara semua sasih tersebut, Sasih Kadasa dianggap yang paling baik karena dinilai sebagai hari ayu nulus, baik untuk segala kegiatan.
Memilih Hari Pananggal untuk Upacara Pernikahan
Selain pemilihan sasih, pemilihan hari pananggal (hari-hari setelah Tilem atau bulan mati) juga sangat dianjurkan daripada hari panglong (hari-hari setelah Purnama atau bulan terang). IB Putra Manik Aryana, dosen Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, menjelaskan bahwa saat hari-hari pananggal, bulan berkembang dari redup menuju terang, yang dianggap sangat baik untuk melangsungkan upacara pernikahan.
Hari-Hari Terbaik dalam Pananggal untuk Pernikahan
- Pananggal 10: Hari yang paling baik (selamat walafiat, banyak kesenangan dan kebahagiaan).
- Pananggal 2: Diharapkan mendapat kekayaan dan kasih sayang dalam pernikahan.
- Pananggal 3: Banyak kesenangan dan kebahagiaan.
- Pananggal 5: Cukup mendapat kesenangan.
- Pananggal 7: Amat bahagia dan kaya tak kurang suatu apapun.
Pemilihan Hari Berdasarkan Saptawara
Selain berdasarkan sasih dan pananggal/panglong, hari baik untuk melaksanakan upacara pernikahan juga bisa ditentukan berdasarkan saptawara (hari-hari sepanjang satu pekan). Di antara tujuh hari dalam saptawara, Buda (Rabu) dianggap paling baik karena diyakini pasangan pengantin akan dikaruniai banyak anak. Hari-hari lainnya yang juga dianggap baik meliputi:
- Soma (Senin): Diyakini akan mendapat kesenangan.
- Wraspati (Kamis): Dinilai baik karena pasangan pengantin akan dikasihi orang.
- Sukra (Jumat): Dianggap baik karena pasangan bisa senang dan berwibawa.
Tradisi pemilihan hari untuk upacara pernikahan di Bali sangat kaya akan makna dan kepercayaan yang mendalam. Sasih Kadasa, hari pananggal, dan saptawara semuanya memberikan panduan yang baik bagi mereka yang ingin melangsungkan pernikahan dengan harapan kebahagiaan, kelimpahan, dan umur panjang. Memahami dan mengikuti tradisi ini tidak hanya memperkaya budaya, tetapi juga memberikan keyakinan dan harapan bagi pasangan yang baru memulai kehidupan bersama.
*Catatan
Gunakan informasi diatas hanya sebagai refernesi saja, pastikan konsultasikan dengan Sulinggih atau Tokoh yang anda yakini untuk menentukan hari terbaik untuk acara Pernikahan Anda.
Pada dasarnya setiap dewasa akan mengandung hal baik dan buruk, namun umumnya dipertimbangkan seberapa baik dan seberapa buruk hari hari atau dewasa tersebut.
