Siapa yang tidak ingin memiliki rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah?
Saat dilangsungkan pernikahan, tentunya umat Islam sering mendoakan saudaranya dengan kalimat di atas. Tapi apa sebenarnya maksud dari kalimat ini?
Sakinah, mawaddah, dan warahmah tentu memiliki arti yang berbeda. Sekarang mari kita bahas pengertian mawaddah dalam pernikahan menurut Al-Qur’an.
Berikut ini adalah ulasan tentang makna dan makna mawaddah dalam pernikahan menurut Al-Qur’an.
1. Arti kata mawaddah
Secara garis besar, arti kata mawaddah adalah kasih sayang atau cinta yang hangat. Dalam sebuah ikatan pernikahan tentunya cinta dan kasih sayang itu wajib bukan?
Ikatan suami istri dan rumah tangga yang harmonis tidak dapat terwujud jika tidak ada yang namanya cinta. Oleh karena itu, tidak heran jika kata mawaddah menjadi doa yang biasa diucapkan bagi mereka yang baru menikah.
2. Kata mawaddah menurut M. Quraish Shihab
Salah seorang ulama dan cendekiawan muslim tanah air, M. Quraish Shihab mengatakan bahwa mawaddah dalam pengantar Al-Qur’an memiliki arti cinta.
Kehadiran cinta dalam hati seseorang tentunya akan menjauhkannya dari perbuatan buruk dan munkar. Perasaan cinta yang kuat tentu akan menciptakan ikatan yang kuat dengan pasangan Anda. Hadirnya mawaddah dalam pernikahan juga akan membuat pasangan suami istri semakin menjaga hubungan mereka dan semakin menerima kekurangan masing-masing.
3. Makna mawaddah menurut Nur Rofiah
Menurut Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran, Nur Rofiah menjelaskan bahwa arti kata mawaddah adalah cinta yang bermanfaat bagi yang mencinta. Mawaddah sebenarnya tidak bisa berdiri sendiri, Rahmah harus bersamanya.
Menurutnya, agar suami istri dapat menciptakan rumah tangga yang mawaddah wa rahmah, maka upaya sakinah merupakan hal yang perlu dilakukan.
Mempertimbangkan kondisi, kebutuhan, dan kepentingan pasangan adalah salah satu cara yang tidak boleh dilupakan.
4. Makna mawaddah dalam Surah An-Nisa ayat 73
Mawaddah juga disebutkan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam Surat An-Nisa ayat 73 yang berbunyi:
Wa la’in aṣabakum faḍlum minallahi layaqụlanna ka’al lam takum bainakum wa bainahụ mawaddatuy ya laitani kuntu ma’ahum fa afụza fauzan ‘aẓima
Itu berarti :
“Dan sesungguhnya jika kamu diberi hadiah (kemenangan) dari Allah, pasti dia akan berkata seolah-olah tidak pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dan dia. Wahai jika aku bersama mereka, tentu aku mendapat kemenangan besar.”
Ayat ini menjelaskan bahwa cinta Allah SWT bagi orang yang beriman jika orang tersebut tidak terlalu terlena dengan cinta dunia, beribadah di jalan Allah SWT tentu akan sepadan dengan kebahagiaan yang akan dinikmati di akhirat kelak.
5. Makna mawaddah dalam Surah Ash-Syura ayat 23
Makna makna mawaddah dalam pernikahan menurut Al-Qur’an juga ada dalam Surah Ash-Syura ayat 23 yang berbunyi:
Zalikallazi yubasysyirullahu ‘ibadahullazina amanụ wa ‘amiluṣ-ṣaliḥat, qul la as’alukum ‘alaihi ajran illal-mawaddata fil-qurba, wa may yaqtarif asanatan nazid lah fiha usna, innallaha gafụrun syak
Itu berarti :
Itulah (pemberian) yang olehnya Allah menyenangkan hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta apa pun kepadamu untuk panggilanku kecuali kasih sayang dalam keluarga”. Dan siapa yang berbuat baik, Kami akan menambahkan kebaikan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
6. Pentingnya menjaga ‘mawaddah’ dalam pernikahan
Cinta dan kasih sayang tidak begitu saja muncul dan bertahan tanpa usaha dari suami istri. Dibutuhkan usaha untuk selalu mencintai pasangan agar rumah tangga tetap harmonis.
Menjaga komitmen pernikahan juga merupakan hal yang sulit jika suami istri enggan untuk mencintai dengan tulus. Komunikasikan jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, ingat alasan mengapa Anda memutuskan untuk menikah. Mempertahankan cinta memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.
Itulah beberapa ulasan tentang makna mawaddah dalam pernikahan menurut al-Qur’an yang perlu Anda ketahui. Semoga dikaruniai rumah tangga yang bahagia dan tentunya sakinah, mawaddah, warahmah bersama pasangan di kemudian hari.
